Senin, 19 Desember 2011

Tips Seputar Pembakaran Pada Motor Second

Penting untuk seorang mekanik harus bisa memahami jenis pembakaran pada sepeda motor second. Mengetahui pembakaran yang ada pada sepeda motor second normal atau tidak bisa dillihat dari gejala atau indikasi yang ada. Bisa dengan mendengarkan suara, getaran, maupun secara visual (dengan melihat langsung). Seperti dokter, dokter bisa melihat penyakit dengan membaca urine dan fesesnya ataupun gejala lainnya. Mekanik bisa melihat warna knalpot, busi maupun gejala lainnya.
Berikut tips seputar pembakaran pada motor second dan dibagi ada dua jenis pembakaran yang penting diketahui :
  1. Pembakaran Normal (normal combustion): Campuran udara dan bahan bakar tidak terbakar secara serentak sekali bakar, tapi secara bertahap dan cepat. Nyala api bergerak cepat dengan kecepatan yang terkontrol dari api busi yang dinyalakan menuju bagian ujung ruang bakar. Dan hanya terjadi 1x dalam proses pembakaran dengan sumber api dari busi.
  2. Pembakaran tidak normal (up normal combustion) : Ada 2 pembakaran yang tidak normal yaitu detonasi dan pre ignition. Detonasi dan pre ignition memiliki suara yang mirip, sehingga bisa membingungkan. Akan tetapi keduanya secara keseluruhan memiliki kondisi yang berbeda.

Pre ignition adalah pengapian yang terjadi lebih awal dari yang direncanakan. Dan terjadi dari beberapa area panas atau proyeksi di dalam ruang bakar yang mencapai sebuah temperature yang cukup untuk membakar campuran bahan bakar. Keadaan yang paling ekstrim bisa terjadi kasus piston sampai berlubang. Penyebab utamanya hot spot yaitu titik panas karena tekstur ruang bakar yang berkerak karbon.

Detonasi. Adalah pembakaran yang sejumlah campuran bahan bakar sebelum api busi menyalakannya, dan suaranya mirip ketukan logam (nglitik bahasa jawanya) dan hasil dari penggunaaan bahan bakar dengan angka oktan yang rendah, bentuk ruang bakar dan kelebihan kompresi rasio.

Penyebab  detonasi:
1. Campuran udara dan bahan bakar yang terlalu miskin.
2. Oktan bahan bakar terlalu rendah.
3. Waktu penyalaan pengapian terlalu maju.
4. Pengoperasian gigi yang tidak sesuai dengan standar operasi.
5. Kelebihan akumulasi karbon pada ruang bakar.

Penyebab Pre ignition:
1. Sisa timbunan karbon di ruang bakar.
2. Katup bekerja pada temperatur yang lebih tinggi dari kinerja normal.
3. Titik panas yang disebabkan oleh kerusakan pada system pendingin.
4. Busi yang bekerja terlalu panas.
5. Detonasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar