Sabtu, 19 November 2011

Cara Menghindari Sumber Masalah Agar Motor Second Tidak Boros

Sepeda motor sebagai alat transportasi utama oleh masyarakat, karena penggunaannya yang mudah, harga yang murah dan biaya operasioanal yang kecil. Terlebih melihat kondisi lalu lintas dan sarana transportasi umum yang dinilai sangat kurang memadai, memicu lonjakan penjualan sepeda motor.

Namun seiring melambungnya harga bahan bakar minyak, terlebih untuk motor berkompresi tinggi yang memaksa pengguna membeli bensin beroktan tinggi seperti Pertamax, cukup membuat sebagian masyarakat menguras isi dompetnya lebih banyak dari biasanya. Selain itu, sesungguhnya ada hal yang lebih menyakitkan, yakni bbm terbuang sia-sia saat jalan macet sehingga bensin yang terbakar tak bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk menjalankan motor. Beberapa hal lain juga menjadi faktor borosnya konsumsi bahan bakar motor. selain macet, ada hal lain yang membuat motor second jadi lebih boros, seperti kondisi rantai, ban, mesin dan cara kita memperlakukan motor saat berkendara.


Besihkan Karburator : Tak ada yang bisa menjamin 100 % kebersihan bahan bakar saat sudah terdistribusi ke SPBU, sehingga bisa jadi bensin yang terisi ke tangki motor bercampur dengan kotoran. Kotoran yang kadang tak kasat mata akan terkumpul di dasar tangki atau masuk ke dalam karburator. Kotoran ini lah yang akan membuat kinerja karborator menjadi kurang maksimal dan berimbas pada pembakaran yang kurang baik.
Selain itu, kotoran juga membuat lubang-lubang halus pada main jet akan sedikit tersumbat atau bisa jadi main jet seperti berlumut. Dan itu akan menghambat kinerja karburator yang berakibat pada kurangnya performa motor. “Saat motor terasa kurang bertenaga, pengendara akan membuka tuas gas lebih besar untuk mencapai kecepatan yang sama pada bukaan gas yang lebih kecil. Makanya konsumsi bensin akan menjadi lebih boros. Semalas-malasnya 2 bulan sekali bersihkan karburator,”.

Periksa kekencangan rantai : Rantai yang kendur membuat penyaluran tenaga dari mesin ke roda akan terhambat. Selain itu, tarikan juga akan semakin berat sehingga membutuhkan tenaga yang lebih besar. Untuk kecepatan yang sama namun dengan tenaga yang lebih besar, sudah barang tentu membuat konsumsi bensin jadi lebih banyak.
Untuk mengatasi masalah ini, kencangkan rantai dengan menarik posisi ban belakang dari lengan ayun. Dorong rantai bagian bawah dengan pergerakan keatas maksimal 2 cm. Penyetelan ketegangan rantai jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendur.

Periksa Kanvas Kopling: Saat kanvas kopling menipis, sebaiknya segera menggantinya. Pasalnya, kondisi ini akan mengganggu proses transfer tenaga yang dihasilkan oleh mesin ke roda. Transfer tenaga yang terganggu akan membuat banyak tenaga terbuang selama prosesi tersebut. Walhasil, banyak bahan bakar yang terbakar secara percuma di ruang bakar.

Kabel dan tuas gas seret : Kedua komponen ini memang terlihat sepele, namun sejatinya memiliki peran dan fungsi yang tidak kalah penting dalam menentukan boros tidaknya motor. Bila tuas atau kabel gas seret saat ditarik, maka pergerakan skep di karburator juga akan terhambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar