Kamis, 01 Desember 2011

Tips Seputar Pengapian Pada Mobil Bekas

Keluaran pabrikan yang telah memproduksi mobil bekas sekarang ini umumnya sudah dilengkapi dengan sistem pengapian yang canggih dan juga dengan presisi agar konsumsi bahan bakar kian efisien, Tujuannya, tentu berkaitan dengan efisiensi bahan bakar, tetapi tanpa mengorbankan performa.

Namun, kecanggihan sistem pengapian membuatnya semakin sulit diutak-atik. Akan tetapi untuk langkah memaksimalkan pengapian dengan komponen standar menjadi tidak begitu penting sehingga sistem pengapian langsung (direct fire) pada mobil-mobil bekas sekarang jarang disentuh ketika akan di-upgrade.

Ada juga yang memaksimalkan pengapian dengan menggunakan komponen aftermarket. Hal itu bisa terjadi bila kondisi mesin masih standar. Supaya terhindar dari pengetahuan dan kebiasaan yang salah seputar pengapian, berikut tips seputar pengapian pada mobil bekas di bawah ini : 

Jangan ganti busi sembarangan: Busi berperforma tinggi, yang diincar karakteristiknya, tidak jauh beda dengan busi aslinya. Ini seperti restriktor dan heat range-nya. Sampai meleset, kerja mesin akan terganggu. 

Besarnya voltase bukan segalanya : Kemampuan koil untuk memproduksi voltase arus listrik akan membuat pembakaran maksimal dan efisien memang benar. Namun yang terpenting, time delivery-nya. “Time delivery adalah  waktu yang diperlukan pada saat arus listrik mengalir dari koil sampai ke busi”. Semakin singkat waktunya, Taqwa melanjutkan, semakin baik pembakaran pada mesin. Untuk sistem direct ignition, time delivery-nya sangat singkat karena arus listrik dari koil langsung dikirim ke busi. Adapun sistem yang tak langsung (indirect) masih membutuhkan distributor.

Pemakaian koil high performace : Untuk mesin mobil yang sudah menganut direct ignition bukan hal yang mutlak pakai koilhigh performance. Selain harga selangit, kemampuan koil standar sudah cukup, kalau kebutuhannya untuk harian. Lain hal kalau sudah dimodifikasi ekstrem, seperti aplikasi turbo. Sebabnya, pada tahap itu, suplai arus listrik dari koil standar terlalu kecil.

Volt stabilizer dan ground wiring : Pemakaian dua komponen ini tidak mendongkrak tenaga yang signifikan, tetapi tetap perlu dipakai. Fungsinya memaksimalkan kualitas pengapian lantaran arus listrik yang ada di mesin menjadi lebih stabil.

Pemasangan piggyback : Fungsinya bukan untuk utak-atik setelan mesin, tetapi juga bisa memaksimalkan sektor pengapian. Dengan pemakaian piggyback, waktu pengapian bisa disetel sesuai kebutuhan. Caranya, majukan waktu pengapian beberapa derajat. Efeknya, harus dibarengi dengan pemakaian bahan bakar yang lebih berkualitas. Jika tidak, mesin bisa ngelitik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar