Rabu, 30 November 2011

Tips Berprilaku Aman Mengemudi Mobil Bekas Ketika Turun Hujan

Saat anda mengemudikan mobil bekas, dan ketika hujan turun di perjalanan sehingga dapat membuat permukaan jalan lebih licin dari biasanya, jarak pandang lebih terbatas, banjir dan banyak lagi. Untuk itu dalam menghadapi musim hujan, pengemudi mobil diharuskan merubah gaya mengemudinya agar dapat menghindari kecelakaan akibat dari adanya kondisi jalan yang berbeda. Berikut ini tips berprilaku aman mengemudi mobil bekas ketika turun hujan

Jaga Jarak Aman : Selain permukaan jalan lebih licin, jarak pandang berkendara juga jadi lebih terbatas, terutama saat hujan turun dengan sangat deras.Untuk menghindari tabrakan dan pengereman mendadak yang dapat membuat mobil tergelincir saat kondisi hujan deras, jarak antara mobil kita dengan mobil lain juga harus lebih diperjauh dan dijaga.

Hindari Genangan Air Dijalan : Musim hujan sering membuat genangan air yang membuat permukaan jalan sesungguhnya tidak diketahui, apakah berlubang dalam atau tidak, perlu disadari juga genangan air dapat terjadi karena ada permukaan yang tidak rata pada jalanan. Jika menemukan genangan air sebaiknya dihindari. Karena akan fatal akibatnya jika dibalik genangan air tersebut terdapat sebuah lubang yang besar dan dalam atau bahkan itu adalah sebuah got/saluran air lainnya.

Hindari Banjir : Yang paling ditakutkan saat musim hujan adalah terjadinya banjir dijalan, jadi bagi anda yang mengemudikan mobil, sebisa mungkin menghindari jalur jalanan yang menjadi titik-titik rawan banjir selama masih dapat menemukan jalur jalan alternatif yang tidak terkena banjir untuk samapai ke tujuan.

Namun jika memang tidak ada jalan lain, sebaiknya jangan panik atau jangan nekad langsung menerobosnya, jika mengalami hal ini ada kiat khusus untuk menghadapinya, Lihat dulu kondisi dan ketinggian banjir yang terjadi, jika banjir tersebut disertai arus deras dan air yang lebih tinggi dari posisi mesin sebaiknya urungkan niat untuk menerobos jalanan tersebut dan menepilah, karena arus deras dan air yang mampu merendam mesin dapat membuat mobil mengambang serta mudah terbawa arus yang deras tersebut, dan pastinya Jika banjir hanya merendam bagian knalpot dan ketinggian airnya tidak sampai merendam bagian air filter serta pengapian, mobil masih dapat melewatinya dengan cara masukkan persneling pada gigi satu, selanjutnya tekan pedal gas dan menjaga laju mobil jagan terlalu cepat dengan putaran mesin konstan hingga 3000 rpm atau jika tidak ada penunjuk RPM tekanlah pedal gas hingga putaran mesin agak tinggi dengan 'feeling' secara konstan.

Dengan begitu air tidak akan masuk kedalam mesin melalui knalpot, karena akan tersemburkan keluar akibat tekanan gas buang. Jangan menekan gas secara berulang-ulang dan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi jika menerobos banjir. Akibatnya malah akan membuat mesin menyedot air dan kecepatan mobil yang tinggi akan membuat gelombang yang dapat merendam mesin mobil anda. 
Perlu diingat bila hujan baru saja turun, biasanya jalan menjadi sangat sulit dikuasai, karena lumpur dan minyak di jalan yang kering kini bercampur dengan air dan membentuk lapisan yang sangat licin, kewaspadaan perlu dipertahankan.

Rabu, 23 November 2011

Tips Aman Mengendarai Mobil Bekas Menggunakan Seatbelt

Dengan adanya kemajuan teknologi kini menjadikan mobil bekas semakin aman dan anda bisa membuatnya lebih aman lagi. Kuncinya disiplin dan akal sehat. Kecelakaan selalu terjadi saat kita lengah, tanpa kita tahu kapan dan dimana.

Maka biasakanlah menggunakan seatbelt dan mintalah pengendara lainnya untuk memasangnya pula. Kalau perlu paksa! Karena perangkat ini terbukti efektif memberikan tingkat perlindungan optimal pada kecelakaan.

Di Indonesia, semua mobil baru harus dilengkapi seatbelt dan pemerintah juga bersiap-siap menerapkan aturan yang mewajibkan pengendara mobil menggunakan seatbelt. Jika tidak, akan di denda atau masuk bui (UU No.14/1992, pasal 61).


Bila membawa anak balita atau bayi, tempatkan mereka di kursi khusus yang dipasang di kursi belakang mobil bekas. Karena anda bertanggungjawab terhadap keselamatan anak-anak, demi keselamatan anak, pasti ada jalan untuk mendapatkannya. Kursi ini juga harus dipasang dengan benar. Karena seringkali orang tua ceroboh dan asal pasang saja. Dalam kondisi seperti ini, daya lindung kursi akan merosot.

Anak yang sudah lebih besarpun sebaiknya duduk di kursi belakang. Menurut IIHS (Insurance Institute for Highway Safety), anak yang duduk di kursi belakang mempunyi peluang selamat pada kecelakaan fatal hingga 30% dibandingkan yang duduk di depan.

Airbag (kantong udara) depan juga bisa berbahaya untuk anak-anak, karena pelengkap seatbelt ini dirancang untuk orang dewasa. Letupannya yang membentur kepala anak, bisa menimbulkan cidera serius.

Saat berada di balik kemudi, biasakan pula untuk mengatur posisi senyaman mungkin dan beri ruang untukairbag saat meletup. Beri ruang kira-kira 25 - 30 cm dari roda kemudi untuk ruang airbag. Mobil-mobil modern menawarkan kemudahan untuk mengatur posisi ini. Sebagian juga menambahkan fasilitas memori yang sayang kalau tidak dimanfaatkan.

Kemudian posisikan headrest. Perangkat ini bukan saja nyaman, tapi juga memberikan perlindungan pada tulang belakang, bila mobil dibentur dari belakang. Caranya gampang, posisikan bagian atas head restrain pada titik antara ubun-ubun dengan ujung atas telinga. Banyak pengemudi yang menyepelekan hal ini. Meskipun mobil-mobil keluaran terbaru menawarkan teknologi whiplash yang bisa melindungi tulang leher, langkah-langkah seperti ini tetap layak dibiasakan.

Langkah berikutnya, mengatur kaca spion. Atur posisi spion sedemikian rupa, sehingga anda bisa memonitor apa yang terjadi di kiri dan kanan mobil juga di belakang.

Biasakan pula untuk menyimpan bawaan dibagasi. Bila tidak, saat kecelakaan, barang bawaan itu bisa meluncur deras dan melukai penumpang. Dan yang paling penting, jangan pernah mengendarai mobil saat dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan.

Faktor lain yang perlu diperhatikan, kurangi sebanyak mungkin hal-hal yang merusak konsentrasi berkendara anda. Saat ini yang paling sering dituding merusak konsentrasi adalah perangkat ponsel dan juga fasilitasi audio visual. Apapun jenisnya, pastikan untuk tetap konsentrasi, mata mengarah ke jalan dan tangan tetap di roda kemudi. Jangan lupa, emergency kit selalu tersedia di mobil bekas dalam kondisi siap pakai.

Selasa, 22 November 2011

Tips Menghilangkan Goresan Kecil Di Mobil Bekas

Saat berkendara mobil bekas untuk memasuki garasi mobil dirumah, dan dengan seiring pemakaian bisa muncul scratch mark atau goresan-goresan pada cat mobil. Utamanya pada bagian dalam handel pintu akibat tergores oleh kuku jari tangan. Luka mini tapi bisa bikin agak luka di hati ketika melihatnya. Sebab bisa saja hanya luka atau terjadi goresan di situ, sementara kondisi eksterior mobil masih mulus tanpa cacat.


Cukup mudah kok menghilangkan atau menghaluskan goresan yang terdapat pada handel pintu mobil, utamanya pada pintu supir dan pintu penumpang depan yang sering dibuka tutup. Goresan pada bagian dalam handel pintu ini tidak perlu cat ulang kembali.

Solusinya cukup dengan memoles sendiri pada bagian itu dengan memakai bahan-bahan yang biasanya untuk memoles mobil. "Bila terdapat goresan, gosoklah dengan kompon putih dengan mengguanakan kain berbahan kaos lembut".

Hal ini praktisi diyakini pemilik salon mobil. "Caranya mudah cukup dengan mengoleskan bahan kaos dengan kompon putih guna meratakan cat mobil lalu gosok dengan perlahan tapi dengan agak sedikit ditekan.

Setelah melakukan pemolesan, lakukan tahap finishing dengan memakai obat poles yang banyak tersedia di pasaran. Tunggu sekitar 10 menit setelah dioles agar meresap pada cat mobil. 


Lalu gosok kembali pelan-pelan dengan memakai kain berbahan kaos. Untuk obat poles bisa membeli produk car care seperti Meguiars, 3M, Kit dan berbagai macam produk lainnya yang terdapat pada toko-toko khusus perawatan bodi mobil. "Lebih baik mengelap finishingnya dengan kain lap berbahan micro fiber agar tampak lebih cemerlang".


Sekarang scratch mark sudah samar. Untuk mencegah hadirnya kembali goresan menyebalkan, bisa aplikasi lapisan tahan gores. “Tahap terakhir setelah dilakukan pemolesan, bisa tempelkan lakban bening supaya menghindari kembali goresan yang diakibatkan oleh kuku serta tidak merusak keindahan dari sebuah mobil".

Senin, 21 November 2011

Langkah - Langkah Yang Dilakukan Pasca Membeli Mobil Bekas

Setelah  mendapatkan mobil bekas pilihan anda, ada dua hal penting yang perlu di ketahui. Pertama, melakukan inspeksi serta check and recheck  sebelum transaksi. Kedua, prosedur pascabeli. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah dengan memeriksa mesin, sasis dan bodi. Hal ini untuk menentukan apa saja yang perlu diganti atau diperbaiki.

  • Periksa pada mesin dan transmisi : Sudah seharusnya bila selesai bertransaksi, sebaiknya langsung mengganti semua pelumas, mengganti seluruh filter dan melakukan tune-up. Utamanya soal pelumas dan filter (udara, oli, bahan bakar), sebaiknya diganti semua, sehingga kita mengetahui jadwal penggantian yang tepat.
  • Periksa juga kondisi pasokan bahan bakar, setelah melakukan dengan tune-up, baik yang masih menggunakan karburator ataupun injeksi berikut saluran dan pompa bahan bakarnya. Sebab ketidak beresan di bagian ini berefek pada performa dan konsumsi bbm.
  • Untuk melanjutkannya dengan memeriksa dan jangan ragu untuk mengganti timing belt  bila kondisinya sudah tak layak. Lakukan hal yang sama dengan v-belt.
  • Periksa ke sistem pendinginan mesin. Kuras dan ganti air radiator, termasuk yang ada di tabung resevoir. Untuk mesin yang menggunakan electric fan,  periksa apakah putaran motor listriknya masih cukup kencang. Sebab bila sudah lemah, mobil kerap mengalami overheat  saat terjebak kemacetan.
  • Periksa pada sistem kelistrikan. Untuk yang masih menggunakan aki konvensional, periksa jumlah dan kondisi air akinya.
  • Jika ada gelembung udara, berarti sel aki tersebut mendidih dan kemampuannya menyimpan arus sudah berkurang. Lakukan servis AC dengan mengganti oli kompresor berikut refrigerant-nya serta membersihkan unit internal AC.
  • Apabil mobil bekas sudah berusia 10 tahun lebih atau odometer sudah kembali ke 0, idealnya turun mesin. Walau tak ada part yang aus, Anda dapat memastikan kondisi mesin dan membersihkan tumpukan kerak. Ini menghemat pengeluaran tak terduga di kemudian hari yang acap lebih tinggi dari biaya turun mesin.

Sabtu, 19 November 2011

Cara Menghindari Sumber Masalah Agar Motor Second Tidak Boros

Sepeda motor sebagai alat transportasi utama oleh masyarakat, karena penggunaannya yang mudah, harga yang murah dan biaya operasioanal yang kecil. Terlebih melihat kondisi lalu lintas dan sarana transportasi umum yang dinilai sangat kurang memadai, memicu lonjakan penjualan sepeda motor.

Namun seiring melambungnya harga bahan bakar minyak, terlebih untuk motor berkompresi tinggi yang memaksa pengguna membeli bensin beroktan tinggi seperti Pertamax, cukup membuat sebagian masyarakat menguras isi dompetnya lebih banyak dari biasanya. Selain itu, sesungguhnya ada hal yang lebih menyakitkan, yakni bbm terbuang sia-sia saat jalan macet sehingga bensin yang terbakar tak bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk menjalankan motor. Beberapa hal lain juga menjadi faktor borosnya konsumsi bahan bakar motor. selain macet, ada hal lain yang membuat motor second jadi lebih boros, seperti kondisi rantai, ban, mesin dan cara kita memperlakukan motor saat berkendara.


Besihkan Karburator : Tak ada yang bisa menjamin 100 % kebersihan bahan bakar saat sudah terdistribusi ke SPBU, sehingga bisa jadi bensin yang terisi ke tangki motor bercampur dengan kotoran. Kotoran yang kadang tak kasat mata akan terkumpul di dasar tangki atau masuk ke dalam karburator. Kotoran ini lah yang akan membuat kinerja karborator menjadi kurang maksimal dan berimbas pada pembakaran yang kurang baik.
Selain itu, kotoran juga membuat lubang-lubang halus pada main jet akan sedikit tersumbat atau bisa jadi main jet seperti berlumut. Dan itu akan menghambat kinerja karburator yang berakibat pada kurangnya performa motor. “Saat motor terasa kurang bertenaga, pengendara akan membuka tuas gas lebih besar untuk mencapai kecepatan yang sama pada bukaan gas yang lebih kecil. Makanya konsumsi bensin akan menjadi lebih boros. Semalas-malasnya 2 bulan sekali bersihkan karburator,”.

Periksa kekencangan rantai : Rantai yang kendur membuat penyaluran tenaga dari mesin ke roda akan terhambat. Selain itu, tarikan juga akan semakin berat sehingga membutuhkan tenaga yang lebih besar. Untuk kecepatan yang sama namun dengan tenaga yang lebih besar, sudah barang tentu membuat konsumsi bensin jadi lebih banyak.
Untuk mengatasi masalah ini, kencangkan rantai dengan menarik posisi ban belakang dari lengan ayun. Dorong rantai bagian bawah dengan pergerakan keatas maksimal 2 cm. Penyetelan ketegangan rantai jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendur.

Periksa Kanvas Kopling: Saat kanvas kopling menipis, sebaiknya segera menggantinya. Pasalnya, kondisi ini akan mengganggu proses transfer tenaga yang dihasilkan oleh mesin ke roda. Transfer tenaga yang terganggu akan membuat banyak tenaga terbuang selama prosesi tersebut. Walhasil, banyak bahan bakar yang terbakar secara percuma di ruang bakar.

Kabel dan tuas gas seret : Kedua komponen ini memang terlihat sepele, namun sejatinya memiliki peran dan fungsi yang tidak kalah penting dalam menentukan boros tidaknya motor. Bila tuas atau kabel gas seret saat ditarik, maka pergerakan skep di karburator juga akan terhambat.

Selasa, 15 November 2011

Tips Mencari Rangkaian Kelistrikan Yang Konslet Pada Motor Second

Jika terjadi kerusakan pada motor second. Gejala awalnya ketika direm motor mati dan dihidupkan lagi susah, setelah dicek ternyata sekering putus. Itu adalah tanda bahwa rangkaian kelistrikannya ada yang konslet (hubungan pendek).

Memperbaiki system kelistrikan yang konslet kita harus telaten. Karena kita harus benar benar paham dan mengerti detail tentang seluk-beluk kelistrikan sepeda motor. Namun disini ada cara mudahnya yang bisa diterapkan.
1. Pastikan gunakan sekering yang tepat apabila menggantinya agar tetap aman. Sebagai contoh, bila sepeda motor kita menggunakan sekering 10 amper, pastikan kita menggantinya dengan nilai yang sama 10 amper juga.
2. Hidupkan system kelistrikan satu per satu. Ada beberapa rangkaian yang dihidupkan satu persatu, rem, sein, motor starter, klakson, dll. Dan pas sekering terputus maka pada rangkaian itulah yang dicari konsletingnya.

Motor second tersebut sekeringnya mati ketika direm, maka yang dirunut hanya system rem saja, dirunut dari aki + ke sekering ke kunci kontak ke swit rem(depan dan belakang) ke lampu rem ke massa(ground). Dan ternyata yang konslet swit rem belakang, arus dari kunci kontak ke swit rem dan langsung ke massa (ini konsletnya), karena ketika direm sekering langsung mati. Solusinya ada dua reparasi ulang atau diganti. Adapun ketika sekering mati kok langsung mesin mati juga, karena motor second system pengapiannya DC dan menggunakan sekering, sehingga apabila sekering terputus otomatis system pengapian ikut mati. Namun ketika sumber masalah konsletnya diperbaiki gejala mesin mati tersebut secara otomatis tidak terjadi lagi. 

Cara Agar Tuas Kopling Motor Second Jadi Enteng

Jika Mengendarai motor second memang memberikan sensasi yang berbeda ketimbang mobil. Di sini kemampuan menyetir memang sangat diandalkan. Apalagi jika sedang nyelap-nyelip di antara kemacetan lalu lintas.
Walaupun demikian, mengendarai motor second bukan berarti tidak ada kendala apa pun. Para pengendara dari beberapa jenis motor ”lelaki” banyak yang terkilir tangan kirinya. Sebabnya apalagi kalau bukan kopling sepeda motornya terlalu keras jika ditarik. Kalau sudah begitu, apa yang harus dilakukan agar kopling sepeda motor terasa ringan dan nyaman?
Ada cara agar tuas kopling motor second jadi enteng yang bisa dilakukan untuk memperingan kopling, yaitu dengan menambahkan sebuah alat kecil yang dinamakan tul. Spare part motor murah ini harganya cukup terjangkau. Nantinya setut tuas kopling terletak di gir boks kanan. Dengan setut ini tuas asli bertambah panjang, sehingga bebannya menjadi lebih ringan.

Kalau sudah dingin, kendurkan kopling di bak mesin kanan dengan menggunakan kunci pas 14. Lepaskan penahan kopling. Selipkan pengenteng kopling ke tuas setut kopling. Kemudian tekan plat penjepit peringan dengan menggunakan tang.
Setelah itu baru pasang bautnya dan rapatkan dengan kunci pas dan ring 8. Selipkan lagi penahan kawat kopling, kemudian setel ulang kopling.
Kalau anda sudah melakukan langkah-langkah ini, mungkin kopling menjadi anda akan lebih enteng.

Jumat, 11 November 2011

Tips Mengendarai Mobil Bekas Dijalan Berkabut

Ketika anda mengendarai mobil bekas melewati daerah puncak atau juga saat melewati daerah pegunungan yang berkabut, kita harus ekstra hati – hati karena jarak pandang anda akan terbatas terhadap jalanan didepan anda. 


Untuk itu anda membutuhkan adanya lampu kabut yang bisa andagunakan untuk memberi penerangan pada kondisi jalanan berkabut. Lampu kabut banyak dipakai dimobil offroad atau mobil yang dipakai di daerah berkabut karena lampu jenis ini mampu menembus tebalnya kabut. Nyala lampu kabut berwarna kuning sehingga tidak akan dipantulkan kembali oleh kabut dan bisa menembusnya secara baik.

Meskipun anda sudah menggunakan lampu kabut, anda juga harus selalu waspada karena jika kabut terlalu lebat jarak pandang anda pun juga masih terbatas. Sebagai antisipasi jangan melajukan mobil terlalu kencang untuk menghindari kondisi yang mungkin tidak kita inginkan, seperti mendadak dari arah depan ada mobil yang mengambil jalur anda sehingga harus melakukan pengereman.

Selain menjaga kecepatan mobil anda,dan juga harus menjaga jarak aman dari mobil yang ada di depan. Karena saat kondisi jalanan berkabut anda tidak bisa memprediksi kondisi jalanan di depan, jika mobil didepan anda berhenti secara mendadak, dengan menjaga jarak yang agak jauh maka anda akan mempunyai kesempatan untuk melakukan pengereman. Jarak aman yang bisa anda ambil adalah sesuai dengan kecepatan anda, jika anda menjalankan mobil dengan kecepatan 50 km/jam maka jarak aman anda adalah 50 m. Jarak aman tersebut berbeda-beda tergantung kemampuan pengereman mobil.

Jangan lupa juga gunakan wiper untuk membersihkan kaca depan dari butiran–butiran air yang menempel. Karena butiran air ini akan mengganggu pandangan kita yang ada di dalam mobil. Jika melibas kabut yang cukup tebal hingga menyebabkan kaca berembun pada bagian dalamnya, anda bisa menghilangkannya dengan menghidupkan AC mobil kita. Dengan AC mobil hidup embun tidak akan menempel pada kaca sehingga pandangan anda terhadap jalan menjadi lebih terang.

Jangan lupa juga pemakaian lampu xenon dan lampu halogen, karena lampu jenis ini mempunyai daya pancar cahaya yang lebih besar.

Kamis, 10 November 2011

Tips Menghemat Biaya Operasional Mobil Bekas

Mobil adalah merupakan alat transportasi penting yang masuk dalam kelompok kebutuhan sehari-hari. Sama seperti yang lain dalam kelompok itu, kebutuhan transportasi harus dibuat seirit dan se-efektif mungkin agar tidak menggangu stabilitas neraca keuangan rumah tangga.
  
Konfigurasi mesin empat silinder segaris lebih hemat dari V6 ataupun V8 yang peformanya jauh lebih baik. Mobil bekas yang ringan, kecil juga lebih bersahabat soal bensin.

Hal ini dirasakan terutama di kota-kota besar. Penghematan bisa dimulai ketika membeli mobil. Memilih mobil bekas bisa menghemat sekian juta rupiah dibandingkan mobil baru dari model yang sama (tentu yang masih baik dan layak), Demikian pula pajak yang harus dibayarkan, juga lebih hemat.

Jika saat ini anda sudah memiliki mobil bekas, anda masih bisa melakukan penghematan dengan langkah-langkah sederhana berikut tips menghemat biaya operasional mobil bekas yang sesuai akal sehat :

  • Pakai bahan bakar rekomendasi pabrik : Kalau mobil anda dirancang untuk memakai premium, ya beli premium. Membeli bensin yang lebih mahal tidak memberi keuntungan yang signifikan. Hanya saja, hati-hati dengan premium bertimbal yang masih saja dijual Pertamina. Bensin ini cenderung menghasilkan timbunan kerak di ruang bakar dalam jangka panjang.
  • Perlakukan mobil secara lembut dan hati-hati : Jalankan mobil dengan lembut dan halus. Bawalah mobil ke kecepatan ideal/jelajah dengan cepat tapi jangan kasar. Usahakan untuk stabil di kecepatan itu. Ini akan menghemat bensin. Hindari kebiasaan ngebut dan ngerem berulang-ulang. Menjalankan mobil dengan lembut, bukan saja menghemat bensin tapi juga memperpanjang umur mesin, transmisi dan rem.
  • Jangan memanaskan mesin terlalu lama : Kebiasaan memanaskan mesin itu baik, tapi jangan terlalu lama. Karena bensin yang terbakar itu tidak membawa anda kemana-mana. Lagipula mobil lebih cepat panas ketika dikendarai. Apalagi teknologi mobil sekarang tidak membutuhkan waktu pemanasan bermenit-menit. Jadi buat apa buang bensin dengan, ritual pemanasan berlama-lama.
  • Tidak harus bengkel resmi : Dealer resmi tentu dilengkapi dengan peralatan modern dan berpengalaman memperbaiki mobil produksinya. Tapi bengkel resmi biasanya lebih mahal dari bengkel biasa. Jadi ada baiknya mencari bengkel biasa dengan mekanik berpengalaman dan profesional untuk melakukan perawatan rutin mobil anda. Sedangkan pada kasus-kasus tertentu yang tergolong sulit dan jarang terjadi, lebih baik manfaatkan bengkel resmi. Biasakan menyimpan catatan perawatan mobil setiap kali mobil masuk bengkel. Catatan ini akan sangat berguna kelak bila mobil akan dijual kembali.
  • Periksa ban mobil : Seringkali pengendara lalai memeriksa ban mobil. Padahal ban yang kurang tekanan anginnya membutuhkan energi lebih besar untuk menggulirkannya, selain lebih cepat aus. Cek ban minimal sebulan sekali pada kondisi dingin. Tekanan yang direkomendasikan biasanya tertera di buku manual ataupun di bagian dalam mobil. Kebiasaan ini akan memperpanjang umur ban yang sekarang mahal harganya. 
  • Hati-hati dengan rak atap (roof rack) : Mungkin tidak pernah terpikirkan bahwa menempatkan barang di roof rack akan menyebabkan bensin mejadi lebih boros. Kenyataannya terganggunya aliran udara akibat penempatan barang itu menyebabkan mesin harus bekerja lebih keras dan ini berarti bensin lebih banyak. Bila dilengkapi AC, biasakan untuk menutup semua jendela, karena jendela yang terbuka akan mengganggu aliran udara dan menciptakan hambatan baru.
  • Sabuk pengaman bukan hiasan: Manfaatkan sabuk pengaman, karena perangkat ini terbukti memberikan perlindungan optimal ketika terjadi benturan. Risiko cidera bisa dikurangi, demikian pula biaya perawatan rumah sakit.
  • Perawatan secara teratur : Kebiasaan merawat mobil termasuk ganti oli secara reguler pada akhirnya akan menekan biaya operasional, karena mobil beroperasi dalam kondisi puncak dan jarang rusak. Mesin yang tidak di tune up menyerap bensin 10-20 persen lebih banyak dari yang rajin dirawat. Mesin-mesin modern yang dikontrol komputer memang tidak membutuhkan tune up sesering mesin lama, tapi tetap harus dirawat. Pastikan mobil dirawat sesuai jadwal yang ada pada buku manual. Bertindak sigap ketika mendengar atau merasakan suara, getaran dan bau yang berbeda, akan banyak membantu mengurangi risiko kantong kering.

Rabu, 09 November 2011

Tips Pengereman Pada Mobil Bekas Di Jalan Basah

Menurut kemampuan dan jarak pengereman tiap mobil bekas tentu berbeda. Sistem rem, bobot kendaraan dan beban yang diangkut, kecepatan kendaraan, bentuk dan profil ban, kondisi jalan serta reaksi pengemudi dan teknik pengereman menjadi faktor yang membedakan. berikut dibawah ini  tips pengereman pada mobil bekas di jalan basah

Dengan frekuensi hujan yang mulai datang saat ini yang terkadang tak menentu, tentu membuat cara mengemudi sedikit berbeda. Baik saat melaju, bermanuver atau melakukan pengereman. Kondisi permukaan jalan yang basah menjadi kendala tambahan yang harus dihadapi pengemudi.

Namun kenyataannya permukaan jalan basah yang dijumpai tidak hanya lapisan tipis air saja. Tapi juga ada genangan air atau lapisan yang berisi campuran air dengan tanah. Atau malah luapan air yang membanjiri jalan. Dengan beragam kondisi itu, tingkat licin jalan juga berbeda. Bahkan untuk beberapa mobil yang terpaksa melewati area banjir, kemampuan pengeremannya dapat berkurang.

Perlu adaptasi meski pengereman darurat jarang dilakukan, namun Anda dan mobil harus siap pada saat dibutuhkan. Namun sebelum membahas teknik pengereman untuk menghadapi kondisi jalan licin, sebaiknya pahami dulu sistem rem mobil Anda.

Umumnya, mobil saat ini dilengkapi rem cakram di kedua roda depan dan teromol di belakang. Tapi ada pula yang dilengkapi dengan rem cakram di keempat rodanya. Ada mobil yang sudah mengaplikasi Antilock Braking System berikut fitur Electronic Brake Distribution dan Brake Assist. Dengan mengetahui sistem rem mobil Anda, maka cara pengereman pun bisa berbeda.

Pada permukaan basah atau berlumpur, jika mobil telah dilengkapi sistem ABS + EBD + BA, pengereman darurat bisa dilakukan dengan menginjak penuh pedal rem. Namun pada beberapa mobil, pedal rem terasa empuk dan agak melawan tekanan kaki Anda. Maka yang dibutuhkan adalah tendangan yang kuat menginjak pedal rem agar kerja optimal dari sistem rem tercapai.

Hasilnya, sistem menjaga ban tidak mengunci dan mobil masih bisa diarahkan. Dan Anda dapat terus memberi input  pada setir untuk mengarahkan mobil ke tempat yang aman atau menghindari objek di depan.

Sementara pada mobil yang tidak dilengkapi ABS, cara pengereman yang dilakukan adalah dengan cara memompa (pulse braking) dengan tekanan dan frekuensi tetap. Artinya, Anda mengikuti prinsip kerja dari ABS agar pengendalian mobil masih bisa dilakukan.

Cara lainnya adalah menginjak kuat pedal rem hingga ban nyaris mengunci. Jika sampai mengunci, maka mobil akan menggelosor tanpa bisa dikendalikan. Lepas dan tekan kembali pedal rem agar ban tetap dapat traksi. Nah, kedua cara itu tadi perlu adaptasi, sehingga tak ada salahnya jika Anda sering berlatih melakukan pengereman darurat.

Berikutnya adalah permukaan jalan yang digenangi air sehingga menyebabkan gejala mengambang (aquaplanning) dan basah bergelombang. Tingkat kesulitan pengereman pada kedua kondisi jalan ini lebih tinggi. Pasalnya, traksi ban menurun drastis, terlebih pada kecepatan lebih tinggi.

Mobil pun seakan melayang di atas permukaan jalan dan mudah kehilangan pengendalian. Maka waspadai dan sebisa mungkin hindari melintas dengan kecepatan tinggi pada kedua permukaan jalan itu. Tapi di saat benar-benar kritis, Anda dapat melakukan kedua cara pengereman di atas sambil berupaya mengarahkan mobil ke tempat yang aman.

Beberapa ruas jalan kerap banjir saat musim hujan tiba. Jika Anda terpaksa melintasinya, pastikan sistem rem Anda tetap berfungsi normal. Sesudah melewati area banjir, injak pedal rem beberapa kali sambil berjalan pelan. Hal ini untuk menghilangkan lapisan air yang ada pada permukaan teromol atau cakram rem. Sehingga saat dibutuhkan pengereman, tidak ada yang menghalangi kontak dengan sepatu rem.

Selasa, 08 November 2011

Tips Engine Braking Pada Mobil Bekas Matic

Cara engine braking tetap dapat digunakan pada mobil bekas yang menggunakan transmisi automatic (matic), tapi ada triknya. Pemanfaatan engine braking yang dapat membantu menghemat kanvas rem pada mobil matic ini bisa diperoleh dengan melakukan pemindahan tuas transmisi ke posisi transmisi yang lebih rendah (downshift) berikut ini tips engine braking pada mobil bekas matic
Setelah menginjak pedal rem dan kecepatan mobil berkurang, geserlah tuas transmisi dari posisi D (DRIVE) ke,

Ke posisi 3, atau Off-kan fungsi Overdrive / OD pada transmisi yang masih menggunakan Overdrive manual (dengan cara menekan tombol O/D yang terdapat pada tuas transmisi). Transmisi akan turun ke posisi roda gigi ketiga dan tidak akan bisa pindah ke roda gigi ke empat.

Pindah lagi ke posisi 2. Transmisi akan turun ke roda gigi kedua saat kecepatan kendaraan turun dengan cepat ke kecepatan di bawah 90 - 80 km/j. Penggeseran ini membuat efek engine braking lebih kuat.
Pindah ke posisi L. Transmisi akan turun ke roda gigi pertama saat kecepatan kendaraan turun dengan cepat ke kecepatan di bawah 40 - 30 km/j. Di posisi ini engine braking didapat secara maksimum.

Lakukan ketiga hal diatas secara berurutan atau bertahap dari yang paling tinggi ke roda gigi yang paling rendah, jangan langsung melakukan downshift tanpa berurutan, karena dapat menyebabkan mobil kehilangan kendali dan rusaknya transmisi. Prinsipnya mirip dengan transmisi manual, engine braking diperoleh dengan melakukan perpindahan ke transmisi yang lebih rendah secara bertahap sesuai kecepatan. Angka kecepatan yang disebutkan di atas harus disesuaikan pada masing-masing kendaraan ( biasanya keterangannya ada di buku pedoman pemilik).

Trik Lainnya : Memang, dengan perpindahan ini maka laju mobil agak terasa tersentak. Ini tanda engine braking bekerja. Sentakan tersebut dapat semakin kita kurangi dengan memperhatikan kecepatan mobil saat melakukan perpindahan posisi tuas transmisi.

Untuk kondisi jalan saat di medan yang menanjak atau menurun, engine braking bisa kita dapatkan tanpa harus memindah posisi tuas transmisi seperti diatas. Caranya adalah dengan menjalankan kendaraan dengan posisi tuas transmisi pada posisi "2". Posisi ini membuat transmisi tidak bisa berpindah dari posisi "2" ke gigi yang lebih tinggi dan efek engine braking pada saat kita mengurangi tekanan pedal gas akan lebih besar.

Atau bisa juga menggunakan posisi "L" saat posisi kendaraan berhadapan dengan jalan yang menanjak atau menurun curam (misalnya, di basement gedung). Pada posisi ini, gigi percepatan hanya dapat bergerak pada posisi roda gigi "1" saja.

Tetapi, posisi "2" atau "L" sebaiknya tidak digunakan dalam waktu yang lama. Kalau sudah berada di jalan datar, segera pindahkan transmisi ke posisi "D". Hal ini untuk mencegah fluida transmisi dari mengalami overheating maupun kerusakan pada transmisi.

Senin, 07 November 2011

Tips Faktor Penyebab Kerusakan Ban Mobil

Jika sewaktu-waktu anda sedikit kaget setelah menetahui dan mendapatkan kembang ban mobil bekas anda tidak merata. Hal ini biasanya disebabkan oleh gaya mengemudi anda atau adanya yang kemakan bagian luar atau dalam ban anda serta berbagai faktor lainnya, berikut ini beberapa tips faktor penyebab kerusakan ban mobil  :
  • Pengereman dan Akselerasi Kasar : Buat mobil yang belum dilengkapi ABS, mengerem secara kasar, membuat kembangan ban habis tidak rata. Apalagi sampai melakukan pengereman secara ekstrem (rem blok), menyebabkan benang putus. Dan ketika melaju pelan akan terasa ban seperti benjol, praktis kenyamanan terganggu.Pelek Tidak sesuai Seperti memakai celana, paling enak jika ukurannya pas. Pelek dan ban juga demikian. Bila tidak sesuai, misal ban dipasang pada pelek yang ukurannya satu atau dua kali lebih besar dari pelek standar ban itu, jelas akan membentuk donat dan kerja dinding ban menjadi lebih berat. Pasalnya, sudut dinding ban menyempit dan mudah ratak, pecah atau benjol.
  • Tekanan Angin : Sering diabaikan, terutama bila tekanan anginnya di bawah ukuran standar. Dampaknya, kerja dinding ban lebih berat dan mengakibatkan defleksi berlebihan. Tak cuma itu, membuat serat baja di dalam ban cepat putus dan ban meletus. Jika tekanan angin kurang, tambah dan sebaiknya dilakukan saat ban dalam kondisi dingin. Ukurannya, biasanya tertera di pintu atau lihat buku manual. Sebaliknya, tekanan angin terlalu keras mengurangi daya cengkeraman. Lebih berbahaya kondisi jalan licin, saat hujan atau melindas ceceran oli.
  • Pecahan Benda dan batu Batu, pecahan kaca atau benda keras (seperti mur, baut, pelat) kerap terselip di sela kembangan ban. Ketika roda berputar, ban seperti dipalu berulang-ulang. Bukan tidak mungkin, seperti baut yang menempel cukup panjang bisa menggembosi ban. Nah, ketika jalan terdengar bunyi, tik..tik..tik..tik, tandanya ada benda di ban dan cepat lepaskan.
  • Sudut Camber Negatif/Positif Kerusakan tie-rod, as roda atau bearing bisa berujung tidak serahnya roda secara vertikal (camber). Bisa camber negatif atau positif. Akibatnya seperti kasus toe in/out, telapak ban cepat rusak, bisa bagian dalam (negatif), bisa juga luar (positif). Segeral lakukan spooring dan balancing.
  • Mengemudi Agresif : Tanpa disadari mengemudi yang kasar mempercepat habisnya kembang ban. Kadang terkelupas yang disebabkan menabrak lubang atau benda-benda keras.
  • Suspensi Lemah : Tidak maksimalnya kerja komponen suspensi, seperti sokbreker dan per membuat telapak ban benjol-benjol. Semisal sokbreker sudah mati, tentu per tidak mampu menahan impak sendirian. Ayunan mobil yang kuat akibat lemahnya suspensi membuat ban menahan beban tidak merata.
  • Toe In/Toe Out : Arah roda tidak searah secara horizontal baik ke dalam (in) maupun ke luar (out). Akibatnya, telapak ban bagian dalam (Toe in) atau luar (toe out) akan tergerus lebih cepat. Lakukan spooring dan balancing agar roda berputar tanpa getaran.